Minggu, 17 Mei 2015

tekstur tanah


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tekstur tanah adalah Perbandingan relative dalam persen (%) antara fraksi-frakti pasir, debu dan liat. Tekstur tanah dapat menentukan tata air dalam tanah berupa kecepatan infiltrasi, penetrasi serta kemampuan mengikat air (Kartosapoetra). Tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap kemapuan daya serap air, ketersedian air dalam tanah, besar aerasi, infiltrasi dan laju pergerakan air (perkolasi).
Dengan demikian maka secara tidak langsung tekstur tanah juga dapat mempengaruhi perkembangan perakaran dan pertumbuhan tanaman secara efisien dalam pemupukan.
Sifat fisik tanah mempunyai banyak kemungkinan untuk dapat digunakan sesuai dengan kemampuannya yang dibebankan kepadanya. Kemampuan untuk menjadi keras dan menyangga kapasitas drainase, dan kapasitas untuk melakukan drainase dengan menyimpan air, plastisitas, kemudahan untuk ditembus akar, aerasi dan kemampuan menahan retensi unsur-unsur hara tanaman, semuanya erat hubungannya dengan kondisi fisik tanah.
Penentuan tekstur tanah dapat ditentukan dengan metode analisis kualitatif, dengan merasakan tanah langsung dengan menggunakan jari tangan sehingga dapat diketahui tingkat kehalusan dan kekasarannya. Hal ini disebabkan karena penentuan tekstur tanah merupakan perbandingan fraksi tanah yang meliputi kandungan liat, debu, dan pasir dalam suatu massa tanah yang memiliki bentuk partikel yang berbeda-beda. Bila terasa halus maka tanah memiliki kandungan liat yang dominan dan bila kasar maka kandungan pasirnya dominan.
Tekstur tanah dapat dikelompokan menjadi 12 klas tekstur
1.      Apabila rasa kasar sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur pasir.
2.      Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur pasir berlempung.
3.      Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur, maka tanah tersebut bertekstur lempung berpasir.
4.      Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur lempung.
5.      Apabila tersa licin, agak melekat, agak dibentuk bola teguh, dan gulungan dengan permukan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong tekstur lempung berdebu.
6.      Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur debu.
7.      Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong tekstur lempung berliat.
8.      Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong tekstur lempung liat berpasir.
9.      Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong tekstur lempung liat berdebu.
10.  Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur liat berpasir.
11.  Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur liat berdebu.
12.  Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk pola dengan baik, dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur liat.
B.     Tujuan
Tujuan dilakukan paraktikum ini adalah:
1.      Untuk mengetahui tekstur tanah
2.      Untuk melihat warna tanah
3.      Untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud setruktur tanah secara nyata



BAB II
 METODOLOGI PENGAMATAN
A.    Waktu dan Tempa
Praktikum dilaksanakan pada hari jumat 07 Desember 2012, pada pukul 15.00 WIB disekitar Kampu PPPPTK pertanian ciancur.

B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
Alat  yang digunakan berupa tempat untuk meletakan tanah dan cangkul untuk mengambil tanah dan alat tulis untuk mencatat hasil.
2.      Bahan
 Bahan yang digunakan berupa tanah sempel yang diambil disekitar kampus VEDCA dan air.

C.    Proses Kerja
Proses kerja dalam pratikum ini pertama mencari dan mengambil sempel tanah, kemudian tanah dirasakan teksturnya dan membuat gulungan atau bulatan tanah dengan menggunakan air kemudian hasilnya dicantum balam alat tulis yang telah disediakan.








BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
      Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut:
Table hasil pengamatan

No
Sampel
Aspek Pengamatan
Tekstur
Melekat
Dapat Dibentuk Bola
Dapat Dibentuk Gulungan
Mudah hancur
Warna tanah
1
Tanah A
Kasar sangat jelas
Tidak melekat
Tidak dapat
Tidak dapat
Ya
Hitam
2
Tanah B
Kasar terasa jelas
Sedikit Melekat
Mudah hancur
Tidak dapat
Ya
Kecoklatan
3
Tanah C
Halus tapi agak kasar
Melekat
Agak teguh
Mudah hancur
Ya
Coklat Kekaratan
4
Tanah D
Halus, agak licin
Melekat
Agak Teguh
Dapat dibentuk 
Tidak
Abu- abu
5
Kompos
Agak kasar
Sedikit melekat
Sedikit dapat dibentuk
Tidak dapat
Ya
Hitam kecoklatan
B.     Pembahasan
Dari table diatas bahwa:
Tanah sampel A teksur tanah kasar sangat jelas, tidak melekat dan tidak dapat dibentuk bola dan gulungan, maka biasanya tanah seperti ini tergolong bertekstur pasir. Biasanya berwarna putih tetapi saat praktukum tanah yang diambil berupa tanah yang terbawa oleh air hujan maka berwarna hitam. Tnah ini terdapat butiran, sangat mudah dilalui air dan banyak menyerap air, biasanya srdikit mengandung unsur hara tetapi tidak cocok untuk digunakan lahan bercocok tanam.
Tanah sampel B tekstur tanah kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali hancur dan tidak dapat dibentuk gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur pasir berlempung. Warna tanah biasanya kecoklatan.
Tanah sampel C Tekstur tanah terasa halus tetapi agak kasar, melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan tetapi mudah ahncur, maka tanah tersebut tergolong tekstur lempung liat berpasir. Biasanya warnah tanah ini Coklat Kekaratan.
Tanah sampel D tekstur tanah halus terasa agak licin, melekat, dapat dibentuk bola, serta dapaat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilt, makaa tanah ini tergolong terkstur lempung liat berdebu. Tanah ini biasanya berwarna abu-abu.
Tanah sampel kompos tekstur tanah agak kasar, tetapi sedikit melekat, sedikit dapat dibentuk bola tetapi mudah hancur, tidak dapat dibentuk gulungan, maka tanah kompos ini tergolong bertekstur lempung berpasir. Tanah kompos biasanya berwarna hitam atau kecoklatan. Tanah ini cocok untuk bercocok tanah karenan banyak mengandung unsur hara.



















BAB IV
PENUTUP

A.    KESUMPULAN
Tekstur tanah merupakan perbandingan relative dalam persen antara fraksi-fraksi pasir, debu dan liat. Ternyata tekstur tanah dapat kita ketahui dengan cara merasakan dengan tangan kita tekstur tanh juga menentukan cocok atau tidaknya untuk ditanamin tanaman. Dengan demikian secara tidak langsung tekstur tanah dapat mempengaryhi perkembangan perakaran dan pertumbuhan tanaman serta efisien dalam pemupukan. Tekstur tanah bermacam-macam antarannya yaitu pasir, pasir berlempung, lempung berpasir, lempung, lempung berdebu, debu, lempung berliat, lempung liat berpasir, lempung liat berdebu, liat berpasir, liat berdebu dan liat.
Sedangkan dari hasil pengamatan ternyata mendapatkan macam-macam tanah sebagai berikut
No
Sampel Tanah
Kelas tanah
1
Tanah A
Pasir
2
Tanah B
Pasir Berlempung
3
Tanah C
Lempung Liat Berpasir
4
Tanah D
Lempung Liat Berdebu
5
Tanah Kompos
Lempung Berpasir
B.     Saran
Saran saya demi kelancaran dan keperhasilan pratikum ini seharusnya menyedikan sarana dan persarana yang mencukupi seperti peralatan yang mendukung. Serta perlunya pembimbing agar kita lebih mengetahui mana klas tanah yang sebenarnya.




DAFTAR PUSTAKA
MT. Sugito Heru. Ir. (2012), Modul dasar-dasar ilmu tanah.
Sutedjo Mulyani Mul, Ir & kartasapoerta, G.A. Ir (1988), Pengantar Ilmu Tanah.
Sumber:
http://WWW. Google.Com Tekstur tanah





Tidak ada komentar:

Posting Komentar